
Pemalang - Dalam rangka menanggulangi remaja putri mengalami penurunan zat besi atau anemia, Dinas Kesehatan menggandeng para remaja putri yang duduk di bangku setingkat SMA dalam kegiatan Workshop bertajuk "Kampanye Germas Remaja Putri Cantik Minum Tablet Besi" yang diselenggarakan di The Winner Convention Center (9/10). Para siswi perwakilan sekolah SMA sederajat yang ada diwilayah Kabupaten Pemalang ini, diharapkan dapat menjadi kader untuk mengkampanyekan kewajiban bagi para remaja putri seusianya untuk rutin mengkonsumsi tablet zat besi atau tablet tambah darah.
Dikatakan oleh Dr. Teti Aidawati, pihaknya ingin remaja putri tidak rentan pada resiko kekurangan zat besi atau anemia.
"Tujuan kami ini agar bisa bersama sama mengkampanyekan pada remaja putri agar tidak rentan terkena anemia," ungkapnya.
Seperti kita ketahui bersama, kurangnya zat besi atau anemia ini sangatlah rawan dab bisa menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, hingga faktor pendarahan pada saat proses kehamilan atau persalinan.
Tidak hanya pemberian informasi mengenai pentingnya tablet zat besi atau penambah darah, acara yang diikuti hampir 300 orang yang terdiri dari siswi, guru, hingga petugas puskesmas ini, tampaklah sangat dinikmati oleh pesertanya. Para peserta workshop itu tampak saling beradu nyali dengan berlomba mengeluarkan pertanyaan dan "Uneg Uneg" nya pada para narasumber. Selain dengan harapan bisa meraih hadiah hiburan, para peserta yang kebanyakan masih duduk di bangku setingkat SLTA ini juga menyambut baik penjelasan para pakar yang menjadi narasumber.
"Para peserta workshop yang kebanyakan masih duduk di bangku sekolah setingkat SLTA ini rawan terkena anemia. Untuk itulah kami ingin berbagi pengetahuan, penjelasan, serta dampak negative dari hal tersebut," lanjut Dr. Darmato., SpPd.
Sementara itu, menurut Sofiatun, seorang peserta dan siswi dari kawasan Pemalang selatan ini, mengungkapkan, dengan mengikuti workshop tersebut menjadi tau bagaimana resiko kurang zat besi, dan bagaimana cara mengatasinya.
"Dari workshop inilah saya tau akan dampak negative dari kekurangan zat besi dan dari sinilah saya tau bagaimana cara agar kita tidak kekurangan zat besi yang beresiko bagi tubuh saya," jelasnya.
Ketika ditanya mengenai langkah apa sajakah yang dilakukan untuk mencegah bertambahnya para wanita muda terkena resiko kekurangan zat besi, Dr. Teti, menambahkan, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan sekolah sekolah dan pusat kesehatan desa untuk memberikan penyuluhan dan pemberian tablet penambah darah tersebut.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti sekolah hingga pusat kesehatan desa untuk memberikan penyuluhan dan memberikan tablet tambah darah," pungkasnya.*
Reporter
Dikatakan oleh Dr. Teti Aidawati, pihaknya ingin remaja putri tidak rentan pada resiko kekurangan zat besi atau anemia.
"Tujuan kami ini agar bisa bersama sama mengkampanyekan pada remaja putri agar tidak rentan terkena anemia," ungkapnya.
Seperti kita ketahui bersama, kurangnya zat besi atau anemia ini sangatlah rawan dab bisa menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, hingga faktor pendarahan pada saat proses kehamilan atau persalinan.
Tidak hanya pemberian informasi mengenai pentingnya tablet zat besi atau penambah darah, acara yang diikuti hampir 300 orang yang terdiri dari siswi, guru, hingga petugas puskesmas ini, tampaklah sangat dinikmati oleh pesertanya. Para peserta workshop itu tampak saling beradu nyali dengan berlomba mengeluarkan pertanyaan dan "Uneg Uneg" nya pada para narasumber. Selain dengan harapan bisa meraih hadiah hiburan, para peserta yang kebanyakan masih duduk di bangku setingkat SLTA ini juga menyambut baik penjelasan para pakar yang menjadi narasumber.
"Para peserta workshop yang kebanyakan masih duduk di bangku sekolah setingkat SLTA ini rawan terkena anemia. Untuk itulah kami ingin berbagi pengetahuan, penjelasan, serta dampak negative dari hal tersebut," lanjut Dr. Darmato., SpPd.
Sementara itu, menurut Sofiatun, seorang peserta dan siswi dari kawasan Pemalang selatan ini, mengungkapkan, dengan mengikuti workshop tersebut menjadi tau bagaimana resiko kurang zat besi, dan bagaimana cara mengatasinya.
"Dari workshop inilah saya tau akan dampak negative dari kekurangan zat besi dan dari sinilah saya tau bagaimana cara agar kita tidak kekurangan zat besi yang beresiko bagi tubuh saya," jelasnya.
Ketika ditanya mengenai langkah apa sajakah yang dilakukan untuk mencegah bertambahnya para wanita muda terkena resiko kekurangan zat besi, Dr. Teti, menambahkan, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan sekolah sekolah dan pusat kesehatan desa untuk memberikan penyuluhan dan pemberian tablet penambah darah tersebut.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti sekolah hingga pusat kesehatan desa untuk memberikan penyuluhan dan memberikan tablet tambah darah," pungkasnya.*
Reporter