
Pemalang - Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa baik dari universitas negeri maupun swasta sebagai salah satu syarat kelulusan. KKN juga merupakan aplikasi salah satu dari tri darma perguruan tinggi. Selain itu, program ini juga dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa yang berada diakhir masa kuliah sebagai wahana untuk mengabdi kepada masyarakat.
Seperti pada umumnya, mahasiswa KKN yang ditempatkan di desa - desa mengusung sejumlah program yang akan diterapkan untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan dan peningkatan kualitas desa yang mereka tempati.
Adimas Ardhinata, Ketua Kelompok KKN mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) saat ditemui pada Minggu (27/10/19) lalu, menyebut ada dua belas program yang terangkum ke dalam empat bidang untuk Desa Tegalsari Timur, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
"Ada 12 program akan kami bawa ke Tegalsari Timur, diantaranya adalah program wajib dari UNNES dan program unggulan kami tentang lingkungan hidup," katanya.
Lebih jauh mahasiswa kelahiran Ambarawa ini menjelaskan, program yang terangkum dan terbagi menjadi empat bidang seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan secara umum sudah dilaksanakan. Untuk bidang pendidikan dan kesehatan misalnya, Dimas cs telah memberikan bimbel secara rutin, sex education, pelatihan komputer kepada anak - anak dan remaja, senam, sanitasi dan membantu kegiatan Posyandu.
Sedangkan untuk bidang ekonomi mereka berupaya mendorong Kelompok Kerja (Pokja) dari masing - masing dusun untuk berinovasi dengan menyulap limbah plastik menjadi kerajinan tangan (bunga plastik.red) dan mengolah hasil perkebunan mangga warga Tegalsari Timur menjadi produk jajanan lokal (keripik mangga.red) sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih baik.
Dari sederat program yang telah berjalan, bidang lingkungan seperti penanaman pohon (Go Green.red) menjadi program wajib dari UNNES, sementara untuk program unggulan yang mereka usung adalah membantu pemerintah desa dalam rencana membangun Water Edu Park atau kolam renang berbasis pendidikan.
"Setelah konsultasi dengan pak Kades, akhirnya disepakati penanaman pohon palem di sepanjang irigasi desa dan untuk Water Edu Park yang rencananya akan dibangun diatas lahan seluas 5 hektar, kami sudah menyiapkan desain kolam renang berikut taman flora disekelilingnya," jelasnya.
Pada akhir sesi wawancara, Dimas yang mewakili kelompok KKN mahasiswa UNNES mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemdes, Kades dan masyarakat Desa Tegalsari yang telah menyambutnya dengan ramah. Selain itu, dirinya berharap apa yang dilakukan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup serta ekonomi masyarakat Tegalsari Timur.*
Reporter : Js/Roji
Editor : Oji
Seperti pada umumnya, mahasiswa KKN yang ditempatkan di desa - desa mengusung sejumlah program yang akan diterapkan untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan dan peningkatan kualitas desa yang mereka tempati.
Adimas Ardhinata, Ketua Kelompok KKN mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) saat ditemui pada Minggu (27/10/19) lalu, menyebut ada dua belas program yang terangkum ke dalam empat bidang untuk Desa Tegalsari Timur, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
"Ada 12 program akan kami bawa ke Tegalsari Timur, diantaranya adalah program wajib dari UNNES dan program unggulan kami tentang lingkungan hidup," katanya.
Lebih jauh mahasiswa kelahiran Ambarawa ini menjelaskan, program yang terangkum dan terbagi menjadi empat bidang seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan secara umum sudah dilaksanakan. Untuk bidang pendidikan dan kesehatan misalnya, Dimas cs telah memberikan bimbel secara rutin, sex education, pelatihan komputer kepada anak - anak dan remaja, senam, sanitasi dan membantu kegiatan Posyandu.
Sedangkan untuk bidang ekonomi mereka berupaya mendorong Kelompok Kerja (Pokja) dari masing - masing dusun untuk berinovasi dengan menyulap limbah plastik menjadi kerajinan tangan (bunga plastik.red) dan mengolah hasil perkebunan mangga warga Tegalsari Timur menjadi produk jajanan lokal (keripik mangga.red) sehingga memiliki nilai ekonomis yang lebih baik.
Dari sederat program yang telah berjalan, bidang lingkungan seperti penanaman pohon (Go Green.red) menjadi program wajib dari UNNES, sementara untuk program unggulan yang mereka usung adalah membantu pemerintah desa dalam rencana membangun Water Edu Park atau kolam renang berbasis pendidikan.
"Setelah konsultasi dengan pak Kades, akhirnya disepakati penanaman pohon palem di sepanjang irigasi desa dan untuk Water Edu Park yang rencananya akan dibangun diatas lahan seluas 5 hektar, kami sudah menyiapkan desain kolam renang berikut taman flora disekelilingnya," jelasnya.
Pada akhir sesi wawancara, Dimas yang mewakili kelompok KKN mahasiswa UNNES mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Pemdes, Kades dan masyarakat Desa Tegalsari yang telah menyambutnya dengan ramah. Selain itu, dirinya berharap apa yang dilakukan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup serta ekonomi masyarakat Tegalsari Timur.*
Reporter : Js/Roji
Editor : Oji