
Dikatakan Ahmad Syifa, Ketua PC IPNU Kabupaten Pemalang, salah satu kegiatan Puncak Peringatan Hari Santri 2019 adalah penampilan para penari sufi dan grup rebana yang anggotanya para pemuda, dengan demikian bisa memberikan contoh para generasi millenial untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan demi masa depan NKRI.
"Penampilan para penari Sufi dan Grup Rebana atau Hadroh, dimaksudkan agar para generasi muda bisa tetap bahu membahu menjaga persatuan dan kesatuan NKRI," ungkapnya.
Sementara itu, dikatakan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pemalang, KH. Muhlasin, terselenggaranya acara tersebut dimaksudkan untuk mengajak para warga masyarakat agar tetap menhaga keharmonisan antar sesama warga dan juga demi mencegah perpecahan antar sesama.
"Kegiatan Puncak Peringatan Hari Santri 2019 ini diselenggarakan dan dimaksudkan agar warga masyarakat tetap menjaga kerukunan antar sesama, tidak hanya itu, kegiatan ini juga sebagai sarana mempererat sesama warga masyarakat dan juga warga NU di Kabupaten Pemalang," terangnya.
Puncak Peringatan Hari Santri 2019 di Kantor PC NU, terlihat dipadati oleh para Santri dari berbagai wilayah yang ada diwilayah Kabupaten Pemalang. Tidak hanya dipadati oleh Santri saja, acara penuh makna itu juga dihadiri oleh unsur Forkopimda Kabupaten Pemalang.
Dalam Tauziahnya, KH. Muhadjir Abdul Muis, yang berkolaborsi dengan Ki Dalang Surya, mengampaikan pesan pesan rohani dan himbauan untuk tetap menjadi Keluarga NU yang selalu seiring sejalan dalam menjaga keutuhan dan persatuan NKRI.
Puncak Peringatan Hari Santri 2019 ini juga semakin terasa nuansa Keagamaannya dengan penampilan Grup Hadroh Al asyrof Pimpinan Habib Mustofa Bin Ali Al Habsyi. (Dentang)