
JURNALPEMALANG.CO.ID, BREBES - Ditengah masa pandemi covid 19 pegiat gama harus aktif mendorong dan membimbing umatnya untuk tetap menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Brebes Narjo, SH, MH saat kegiatan pembinaan para pegiat keagamaan di wilayah Kecamatan Bumiayu, Kamis (05/11).
Dikatakan Narjo pihaknya berupaya mendorong peran para pemuka agama seperti para da'i, imam masjid dan mushola, pengasuh pesantren, guru ngaji dan lainnya, untuk terus mendukung upaya bersama kita menjaga umat agar tetap menjaga kesehatan dan mematuhi pelaksanaan protokol kesehatan, hal tersebut sangat membantu dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 karena umat akan mendengar nasihat dan bimbingan para pemuka agama," ujarnya.
Menurut Narjo, saat ini wabah pandemi covid 19 masih belum berakhir maka dibutuhkan kesadaran dari semua warga untuk mematuhi protokol kesehatan. Sehingga para tokoh dan pegiat agama dapat membantu mendorong masyarakat untuk meningkatkan kesadarannya dalam memutus penyebaran covid 19.
Lanjut Narjo, para tokoh agama juga sangat besar perannya dalam pembangunan di Brebes. Berkat dukungan para tokoh agama, program-program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terlaksana.sehingga Pemda Brebes melakukan pembinaan terhadap para pegiat agama yang dilaksanakan tiap tahun anggaran. Hal ini sebagai wujud penghargaan dan perhatian.
"Apa yang dilakukan atau diberikan oleh Pemda ini tidak seberapa nilainya, tetapi setidaknya untuk membuktikan betapa Pemda sangat perhatian kepada para pegiat agama," kata Narjo.
Bantuan uang pembinaan di wilayah Kecamatan Bumiayu diberikan kepada 1.561 penerima yang terdiri 657 imam masjid/mushola, 458 guru ngaji, 266 guru madrasah diniyah, 18 pengasuh pesantren, 60 da'i, 102 hafidz/hafidzah. Penyerahan dialkukan secara marathon ke desa-desa.
Pemberian bantuan sebagai realisasi dari program pembangunan Pemkab Brebes yang mengutamakan moral spiritual dan juga fisik. Sekaligus sebagai penghargaan untuk para pegiat agama sebagai bukti penyeimbang antara pembangunan jasmani dan pembangunan rohani pungkas Narjo. (imam)