
![]() |
Lapak ikan di TPI Mojo di penuhi ikan, cumi dan kerang.(Photo by welly H) |
JURNALPEMALANG.CO.ID, ULUJAMI - Nelayan Desa Mojo, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang enggan melaut. Pasalnya, beberapa pekan ini cuaca di perairan laut Jawa ekstrem tidak menentu di karenakan angin kencang, hujan dan ombak besar.
Oleh sebab itu, hasil tanggkapan nelayan menurun sehingga lapak Tempat Penjualan Ikan (TPI) Mojo menjadi sepi tidak seperti biasanya. Itulah Alasannya kenapa lapak ikan TPI daya beli warganya menurun.
![]() |
Para pembeli yang siap ikut lelang, saat menunggu hasil tangkapan nelayan yang pulang dari melaut.(Photo by Welly H) |
Seorang Nelayan, Sumanto (37) mengatakan, beberapa pekan ini, nelayan di sini enggan melaut. Karena, cuaca ektrem. Hasil tangkapan pun menurun.
"Banyak lapak yang kosong dan sepi dari hasil tangkapan melaut. Hujan, angin kencang dan ombak besar itu menjadi faktor kenapa tangkapan nelayan menurun dan lapak di TPI pun sepi dan daya beli warga pun menurun, " kata Sumanto ketika ditemui Jurnalpemalang.co.id di TPI Mojo, Kamis (4/2/2021) kemarin.
Meskipun cuaca ekstrem, Sumanto mengatakan nelayan masih bisa menjual hasil tangkapan seperti ikan timah, cumi, kerang dan udang. Dengan demikian, dapur kami bisa ngepul kembali.
"Demi kebutuhan ekonomi, apapun rintangan kami tetap melaut agar asap dapur bisa mengepul," ucapnya
Selain itu, Sumitem (45) salah satu penjual ikan di TPI Mojo mengatakan, meskipun cuaca ekstrem, nelayan di Mojo masih tetap melaut. Alhasil, tangkapannya bisa kita beli untuk di jual kembali dengan para pedagang keliling dan pembeli yang datang di TPI Mojo ini.
"Dari hasil tangkapan nelayan, seperti ikan, udang, kerang dan cumi langsung di lelang di lapak, dan kami para penjual maupun dan siapa pun orang yang datang di lapak, dipersilakan untuk mengajukan penawaran lelang hasil tangkapan nelayan tersebut, "kata Sumitem ibu dua orang anak ini.
Kemudian, lanjut Sumitem harga tangkapan nelayan yang di jual seperti ikan, cumi dan udang berpariasi.Yang jelas tidak begitu tinggi dan mahal.
"Harga bersahabat untuk cumi sekilonya Rp.25.000 - Rp. 30.000,- sedangkan ikan timah campur hanya Rp.15.000,- perkilo. Alhamdulilah, untuk harga ikan yang lain dan undang dipastikan terjangkau untuk dibeli," ucap Sumitem.
Sedangkan, Diana Wati (36) seorang pembeli dari Desa Karangtalok , Ampelgading merasa senang karena bisa mengunjungi lapak penjualan ikan di TPI Mojo dan bisa bebelanja ikan dan cumi.
"Meskipun hujan dan angin kencang saya bersama suami bisa mendatangi lapak ikan TPI Mojo untuk membeli ikan segar yang baru datang dari laut. Dan harga nya pun cukup murah dan terjangkau karena langsung dilelang," ujar Wati.
"Dan mudah-mudahan cuaca hujan dan angin bisa cepat berlalu. Sehingga nelayan tidak takut untuk melaut. Dan berharap hasil tangkapan nelayan bisa lebih banyak lagi sehingga lapak ikan ini penuh dengan pelbagai ikan, cumi, udang dan lain sebagainya, " pungkasnyaya.
Kontributor : Welly Harpendi.