
JURNALPEMALANG.CO.ID - Penanaman buah nanas madu di lahan hutan wilayah Belik Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah meningkatkan pendapatan beberapa petani nanas. Namun, disisi lain penanaman buah jenis ini mengakibatkan hilangnya sumber air, hal ini diungkapkan oleh Isa pada Minggu (27/6/2021).
Pendiri organisasi pecinta alam Sabawana Pemalang Isa Ansori kepada wartawan mengungkapkan, bahwa ia merasa prihatin dengan kondisi sumber air yang ada di wilayah Pemalang selatan seperti di lokasi, sumber Bakem, Lengsar, Tepus, Kalidukuh, yang kini keadaannya tidak seperti tahun tahun sebelumnya , sebelum banyak warga yang menanam nanas di lahan hutan wilayah Belik.
"Setelah lahan hutan yang sebelumnya, hanya ada tanaman kayu keras sebagai sumber resapan air, kini setelah lahan hutan banyak ditanami nanas, sumber air banyak yang kering padahal hanya beberapa hari tidak turun hujan," tutur Isa Ansori, Minggu (27/6/2021).
"Adanya penanaman nanas secara besar-basaran di lahan hutan secara ekonomi hanya menguntungkan segelintir orang saja, namun dengan hilangnya sumber air ini berefek sangat buruk bagi kelangsungan hidup ekosistem di wilayah Kecamatan Belik," tegasnya.
Ia mengatakan efek jenis tanaman nanas ini terhadap keberadaan sumber Air, itu berdasarkan riset di lapangan dan ia berharap adanya campur tangan pihak pemerintah dalam mengatasi masalah ini, guna menjaga keutuhan sumber air (*).
Sumber : EMSATUNEWS.co.id