
JURNALPEMALANG.CO.ID - Aksi teatrikal mandi lumpur sambil berjalan-jalan melewati jalanan yang kondisi rusak parah dilakukan Komunitas Gereh Pethek Pemalang. Aksi ini berlokasi di jalan kabupaten Desa Klareyan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Mereka mendesak agar Pemerintah Kabupaten Pemalang segera menyelesaikan persoalan infrastruktur ini.
Andi Rustono, koordinator aksi mengatakan bahwa aksi ini dilakukan untuk mengingatkan. " ini merupakan bentuk kritik kami yang intinya adalah mengingatkan, bahwa kondisi jalan Kabupaten hampir di seluruh wilayah Pemalang dalam kondisi rusak parah," tegasnya.
Dia juga menambahkan, pihaknya mengingatkan janji-janjinya saat Pemilihan Bupati waktu lalu.
"Kami juga mengingatkan atas janji-janji Bupati Pemalang tentang infrastruktur, kami menagih janji komitmen yang dulu pernah digembar gemborkan kepada masyarakat Pemalang," tambahnya.
Aksi ini diawali berjalan menyusuri jalan yang rusak dengan badan belepotan penuh lumpur sambil diguyur hujan. Sepanjang jalan mereka meneriakkan " Dalan- dalan (jalan) ..bodol-bodol (rusak)" teriak para peserta aksi.
Setelah kira-kira berjalan sepanjang 1 kilometer, mereka berhenti di perbatasan jalan Desa Klareyan - Pegundan. Kemudian mereka menggelar aksi teatrikal.
Heru Kundimiarso, aktivis Pemalang juga turut mengambil peran dalam aksi teatrikal tersebut. Dalam cerita tersebut dikisahkan seorang Adipati (diperankan oleh Andi Rustono) yang terus menerus mengobral janji manis kepada rakyatnya walaupun janji itu tidak terealisasi. Ketika rakyat menanyakan janji tersebut Sang Adipati hanya mengatakan "saya minta maaf, sabar semua sudah saya anggarkan" jawabnya.
Saat Adipati sedang mengobral janji-janji manis kepada rakyatnya, tiba- tiba muncul salah satu rakyat (Heru Kundimiarso) lalu dengan lantang mengatakan "tidak cukup hanya dengan kata maaf, kami sudah bosan dengan kata maaf," teriaknya.
"Sampean bisa kerjo opo ora?? Penuhi janjimu atau pergi dari sini ," tambahnya.
Aksi teatrikal ini diakhiri dengan terjungkalnya sang Adipati yang dilempari lumpur oleh rakyatnya.
Aksi ini mendapat pengamanan dari personil Polres Pemalang serta Polsek Petarukan.
Aksi ini juga mendapat perhatian dari warga yang melintas. Aksi serupa juga beberapa hari sebelumnya dilakukan di Kecamatan Moga. (Yus)