Dihadiri oleh ribuan pengunjung, Cak Nun mengawali ngaji barengnya dengan refleksi tragedi sepak bola Arema dan Persebaya yang memakan korban anak-anak muda hingga 125 orang meninggal. Dia mengajak semua hadirin yang berkumpul di lapangan Tumanggal untuk mendoakan para korban agar husnul khotimah dan masuk sorga. " Orang-orang yang mati di jalan Allah atau syahid, sejatinya tidak mati, tapi mereka tetap hidup dalam naungan rahmat Allah," begitu kata Cak Nun mengutip makna dari ayat Alquran.
Hadir pada sinau bareng tersebut jajaran pejabat sipil, Polri dan TNI Kecamatan Moga seperti Umroni Camat Moga, Kapolsek Moga Iptu Budiyono, Koramil Moga dan tokoh-tokoh masyarakat seperti H. Isro Abdillah pengusaha Pemalang, Akmaludin anggota DPRD Kab. Pemalang serta sejumlah tokoh ulama lainnya.
Berkumpulnya masyarakat Kecamatan Moga dan sekitarnya untuk sinau di lapangan Tumanggal ini, kata Cak Nun, mengisyaratkan gairah kebersamaan dan persatuan masyarakat Moga, serta bangsa Indonesia pada umumnya, untuk bisa bersama-sama menjalani hidup di zaman ini dengan penuh keimanan, semangat ibadah, dan kesabaran.
Begitu pesan-pesan yang disampaikan oleh Cak Nun kepada jamaah pengunjung ngaji bareng.
Acara selanjutnya diisi dengan dakwah solawat bernuansa budaya jawa, dengan lantunan irama Kyai Kanjeng yang memukau para pengunjung.*
Penulis : Tuko Chaeron
