
Oleh : Tuko Chaeron*
Masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang berKetuhanan Yang Maha Esa, sangat menjunjung tinggi nilai – nilai agama dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat dan bernegara. Hal ini bisa dilihat dalam berbagai bentuk aktifitasnya, masyarakat masih mempertimbangkan norma – norma agama, dalam memilih, menentukan, memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan kegiatannya.
Pada tataran pribadi orang akan cenderung memilih makanan dengan mempertimbangkan kehalalan dan kebersihannya. Pada level sosial masyarakat , orang akan cenderung menentukan komunitas bergaul dan bermasyarakatnya dengan mempertimbangkan manfaat dan maslahat. Kultur dan adat kebiasaan masyarakat juga akan selalu diselaraskan dengan nilai – nilai agama yang diimani, sehingga harmonisasi aspek kehidupan masyarakat akan selalu disandingkan dengan nilai dan ajaran agama.
Komitmen masyarakat pada nilai-nilai agama inilah merupakan perwujudan masyarakat Pancasilais, karena masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang berKetuhanan Yang Maha Esa, artinya harus menjunjung nilai-nilai ajaran agama dalam kehidupannya.
Di tengah-tengah pandemi covid-19 sekarang ini pemerintah telah menerapkan berbagai peraturan dalam penanggulangan dan pencegahan penularan wabah corona dimasyarakat. Salah satu peraturan tersebut adalah penerapan protokol kesehatan , melalui gerakan selalu menggunakan masker,selalu mencuci tangan, menjaga jarak, dan meningkatkan imunitas tubuh pada masyarakat.
Penerapan peraturan protokol kesehatan ini jika dicermati dan dipelajari ternyata bisa menjadi sebuah inspirasi ajakan kepada masyarakat untuk berkomitmen kembali hidup agamis , karena pada hakekatnya gerakan hidup bersih dan sehat itu adalah ajaran agama.
Tidak dipungkiri bahwa selama ini masih banyak orang mengaku beragama tetapi amalanya masih belum sesuai dengan ajaran agama , khususnya yang berkaitan dengan kesehatan. Banyak dijumpai lingkungan – lingkungan sekolah, perkantoran, dan perumahan yang ada disekitar kita masih ada yang kurang mengindahkan kebersihan dan kesehatan. Masih banyak kebiasaan orang-orang sakit yang tidak patuh dalam berinteraksi di masyarakat, kebiasaan batuk , bersin dan meludah sembarangan. Dan masih banyak pula kebiasaan makan yang tidak mengindahkan kesehatan, baik dalam membuat, memilih dan menjajakan makanan, maupun dalam tata cara makan yang tidak mencuci tangan sebelum dan sesudahnya, ini merupakan pengingkaran yang nyata pada nilai-nilai dan ajaran agama.
Padahal agama Islam dan juga agama-agama lainnya pasti sangat menganjurkan pemeluknya memperhatikan masalah kesehatan.
Agama Islam sendiri mengajarkan tentang kesehatan mulai dari menjaga kebersihan badan dengan syariat wudhu dan mandi untuk membersihkan badan dari najis serta kotoran yang melekat pada badan.
Islam juga mengajarkan memilih dan menkomsumsi makanan maupun minuman yang halal dan bersih, mengajarkan menguap dan bersin dengan menutup mulut untuk menghindarkan penularan penyakit pada orang lain. Dan Islam juga mengajarkan untuk menjaga kebersihan pada diri juga lingkungan hidupnya dengan slogan hidup “Kebersihan itu sebagaian dari Iman”. Ajaran-ajaran tersebut memang sudah seharusnya dilaksanakan masyarakat dengan penuh kesadaran, namun banyak orang yang melalaikan bahkan melupakannya.
Peraturan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi ini benar-benar menjadi momen bagi masyarakat Indonesia yang agamis untuk berinstrospeksi, atau bermuhasabah dalam bahasa agamanya, selanjutnya membentuk kesadaran kuat masyarakat untuk berkomitmen hidup agamis dalam hal menjaga kesehatan diri, keluarga, lingkungan dan masyarakatnya, agar penularan wabah corona dan wabah penyakit lainnya dapat berakhir dan tidak datang lagi ditengah tengah masyarakat.
Kemauan kuat untuk hidup sesuai ajaran agama akan menjadi solusi ampuh menanggulangi pandemi covid-19 yang berkepanjangan, sehingga kehidupan akan menjadi nomal kembali, seperti pembelajaran sekolah akan dilakukan dengan tatap muka, ibadah-ibadah keagamaan bisa dilakukan seperti biasa, kegiatan kompetisi seni,budaya, dan olah raga juga akan normal kembali.
Masyarakat harus bisa menerima dengan penuh keyakinan, bahwa solusi untuk menanggulangi pandemi covid19 yang berkepanjangan ini hanyalah dengan pola hidup yang agamis dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktifitas kegiatannya dengan penuh kesadaran, disamping doa yang harus terus menerus disampaikan pada Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga tulisan ini bisa menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali pada ajaran agama dalam meniti kehidupannya, menjadi manusia yang agamis dan membentk masyarakat yang agamis pula.*
*Penulis adalah Pendidik (Guru SDN 04 Banyumudal)
Alamat : Krajan Barat Rt.01 Rw.01 Desa Banyumudal Kec. Moga Kab. Pemalang Jawa Tengah kode pos 52354
No.WA : 082328382613