JURNALPEMALANG.CO.ID, MASYARAKat yang tergabung dalam Aliansi Pantura Bersatu menyerukan aksi ‘Ganyang Prostitusi Comal Baru’ yang masih beroperasi hingga saat ini, Jumat 20 Januari 2023.
Seruan aksi yang sama juga pernah mereka lakukan pada saat audensi di Gedung DPRD Pemalang beberapa waktu lalu. Dalam seruan aksi mereka, membawa empat tuntutan yang disuarakan antara lain :
1. Tegakkan Perda Prostitusi dengan menutup dan membubarkan prostitusi yang ada di Kabupaten Pemalang, khususnya di kawasan Comal Baru Jatirejo, Kecamatan Ampelgading.
2. Tegakkan Visi Pemalang ‘Agamis’ dengan menutup permanen segala jenis prostitusi di Kabupaten Pemalang, khususnya wilayah PTPN IX Afdelling Sragi, di Desa Jatirejo, Kecamatan Ampelgading.
3. Ganyang oknum yang mem-backup tempat prostitusi Comal Baru.
4. Copot Kepala Satpol PP Pemalang jika tidak berani menggusur tempat prostitusi Comal Baru.
“Kami menuntut wajah baru Pemalang yang Agamis,” kata salah satu Koordinator Aliansi Pantura Bersatu, Hamu Fauzi.
Ironisnya, di tengah gencarnya upaya yang mereka lakukan, justru ada pihak yang diduga berusaha melindungi (mem-backup) prostitusi di kawasan Comal Baru.
Hal itu disampaikan Hamu Fauzi, setelah mendengarkan rekaman percakapan orang yang diduga pemilik warung di Comal Baru dengan seseorang.
“Percakapan itu mengarah pada pertemuan antara para pemilik warung remang-remang dengan orang diduga sebagai oknum LSM yang mem-backup,” ujarnya.
Sementara, orang yang diduga pemilik warung remang-remang di kawasan Comal Baru menyebutan bahwa dirinya dan penghuni lainnya dikumpulkan di satu tempat. Lalu mereka diminta iuran Rp 500 ribu per warung dengan dalih untuk biaya demo/aksi menolak pembongkaran warung remang-remang.
Uang iuran sebesar Rp. 500 ribu itu kemudian diserahkan kepada oknum dimaksud melalui pengurus warung remang-remang Comal Baru.
“Aku mbengi rapat nang nggone Pak Andi sopo kae sing LSM? Ujung-ujunge apa mas, nggo demo ngamanake warung, limangatus per warung. (Saya semalam rapat di tempat Pak Andi siapa itu yang LSM? Ujungnya apa mas, untuk (biaya) demo ngamanin warung, limaratus (ribu) per warung,” katanya dalam rekaman percakapan yang beredar luas di jejaring sosial.
Sebagai informasi, rapat pembongkaran sudah diadakan di kantor PTPN IX Surakarta beberapa hari lalu yang dihadiri oleh Direksi PTPN IX, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Pemalang, dan Stpol PP Kabupaten Pemalang hingga mendapat kesepakatan pembongkaran oleh pihak-pihak terkait.*
Sumber: emsatunews
